auto drain / recirculation

AUTO DRAIN / RECIRCULATION 3 WAY VALVE

Pada project ini, dibuat penambahan sebuah 3 way valve yang dapat bekerja secara otomatis, berdaarkan nilai Ph dan conductivity. Alasan kenapa sampai dibuat project ini ? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Pada sistem pembangkit listrik, baik PLTGU  (Pembangkit listrik tenaga gas Uap) atau PLTU (Pembangkit listrik tenaga Uap) , ataupun industri lainnnya yang memanfaatkan steam pada umumnya memiliki boiler. 

Boiler merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan uap panas (steam). Prinsip kerja boiler adalah memanaskan air hingga mencapai titik didihnya sehingga air berubah menjadi uap (steam). Uap panas itulah yang digunakan untuk berbagai keperluan di industri, seperti power plant, industri kimia untuk pemanasan crude oil agar tidak membeku, untuk proses produksi minyak kelapa sawit, dan lain-lain.

untuk menjaga keberlangsungan operasi boiler, agar dapat bekerja dengan aman dan andal, maka kualitas air pengisi boiler harus dijaga dengan baik. Kendala yang ditakuti akibat kualitas air yang digunakan untuk boiler tidak bagus adalah 

  • Kebocoran boiler
  • Scale / Pembentukan gumpalan/ endapan yang mempengaruhi kinerja boiler
  • Terjadinya korosi pada tube boiler
  • Terjadinya pengkikisan pada permukaan atau pada elbow tube boiler
  • Terjadinya carry over yang berpotensi merusak turbin, atau peralatan lai yang memanfaatkan hasil steam.

Salah satu parameter yang harus dijaga adalah kualitas PH.  Kualitas PH harus dijaga pada nilai yang didesain oleh pabrikan. 

Salah satu pabrikan boiler, menentukan standard untuk air pengisi boiler (feedwater system) adalah antara pH 7 sampai dengan 8,5, Nilai tersebut bisa berubah, tergantung pabrikan boiler yang menggunakan. Nilai Ph ini harus dijaga, apabila PH terlalu rendah, maka akan terjadi carry over, yaitu kondisi dimana padatan terlarut (silica, hardness) dalam air boiler terbawa ke dalam steam dan dapat menjadi kerak di sepanjang pipa jalur steam ke turbin. Nilai PH yang rendah akan membuat vikositas air boiler menjadi lebih rendah, sehingga padatan-padatan yang terlarut dalam air boiler lebih mudah lolos terbawa steam.Jika PH di atas standar, maka akan terjadi foaming dan caustic gouging. Foaming terjadi karena tingginya tegangan permukaan air (viskositas) sehingga steam sulit terlepas secara porositas dari dalam air. Hal ini menyebabkan terbentukanya gelembung pada air boiler. Caustic gouging adalah keadaan dimana caustic (NaOH) yang digunakan untuk menaikkan PH, bereaksi dengan besi, sehingga menyebabkan korosi. Tinggina PH karena pemakaian NaOH yang berlebihan.Kelebihan NaOH menyebabkan free caustic pada boiler sehingga merusak lapisan magnetit besi.

Selain PH salah satu parameter lain yang harus dijaga adalah conductivity. Nilai conductivity yang tinggi berarti menunjukkan banyaknya padatan terlarut dalam air (Silica, hardness,dll). Padatan terlarut tersebut, seperti dijelaskan sebelumnya akan berpotensi menjadi kerak, atau bahkan menimbulkan pengkikisan.

Untuk menjaga performa boiler, maka air umpan (feed water) harus selalu memenuhi standard. Namun proses treatment Feedwater tersebut memerlukan biaya operasional yang cukup besar. Sehingga pada kondisi kondisi tertentu, air drain dari boiler, atau backwash water treatment plant bisa dimanfaatkan kembali, selama parameter-parameter kualitas air dapat terpenuhi. 

Pada project berikut dilakukan pemanfaatan kembali air drain dan backwash water treatment yang masih memenuhi standard, untuk dapat digunakan kembali sebagai feedwater, dan tentunya setelah melalui proses pengolahan yang jauh lebih sedikit, dibanding menggunakan raw water.

Prinsipkerjanya yaitu Pada nilai Ph dan coonductivity tertentu valve akan mengarahkan line air untuk recirculasi, kemudian pada nilai lain, maka valve akan membuka / drain apabila PH dan conductivity tidak masuk nilai yang diinginkan. tujuan dari penambahan sistem kontrol ini adalah untuk melakukan penghematan pemakaian air, dimana air yang masih masuk kualitas standardnya (PH dan conductivity) akan digunakan lagi untuk proses berikutnya. Sistem ini juuga dilengkapi dengan online monitoring berbasis web (IOT) untuk memantau nilai ph dan conductivity secara realtime.